Me, Dakwah & Iqra Magazine








Perkembangan teknologi informasi begitu pesat. Pada era digital saat ini, arus jasa, barang, dan informasi seolah tak kenal batas territorial. Kini melalui internet, kita bisa mengakses informasi kapan saja dan di mana saja serta dengan biaya dan energi yang terjangkau. Asyik yaa …. J
Menurut  Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII) Sammy A Pangerapan , pada 2011 pengguna internet di Indonesia sekitar 55 juta, lalu tumbuh menjadi 63 juta pada 2012. Tahun 2013 diperkirakan bisa sampai 80 juta. Peningkatan ini diikuti dengan munculnya berbagai alat komunikasi yang dengan mudah bisa mengakses internet. Contohnya handphone. Menghadapi kenyataan ini, dapatlah kita katakan bahwa orang yang gaptek IT bisa ketinggalan informasi.
Facebook, Twitter, Yahoo!, dan media sosial lainnya termasuk bagian dari internet. Bisa dipastikan meningkatnya pengguna internet dikarenakan semakin banyaknya akun-akun baru yang muncul, terutama di Facebook dan Twitter. Terhitung 5 April 2010, tercatat sekitar 21,5 juta akun Facebook berasal dari Indonesia. Padahal akhir tahun 2008, angkanya masih bertengger di 1,5 juta akun. Dalam 15 bulan, jumlah akun Facebook Indonesia meningkat 14 kali lipat. Selama rentang waktu itu, sedikitnya lahir sejuta akun baru Indonesia tiap bulan di Facebook (sumber: VirtualID). Padahal, kebanyakan isi penggunanya hanya update status alay, curhat galau, kasih jempol, upload foto narsis, pedekate sama buka notif. Gitu-gitu doang. Tapi betah ya? Karena setiap hari di FB ada informasi baru yang bertambah.
Bagaimana dengan Twitter? Pada tahun 2010 Indonesia resmi menjadi negara pengguna Twitter terbanyak dengan total persentase 20,8 % dan meninggalkan Brazil dengan 20,5%. Sementara Venezuela 19% dan Amerika 11,9% (sumber: dskon.com).
Fenomena yang terjadi pada media sosial sayang untuk dibiarkan begitu saja. Sebagai pengemban risalah dakwah sudah sepatutnya kita memanfaatkan kemajuan era serba digital ini. Akankah suara-suara keburukan terus kita biarkan berkicau nyaring di media sosial? Sedangkan suara-suara kebaikan hanya tersimpan rapi dalam kajian-kajian di masjid? Sementara kita tahu bahwa sekitar 80 juta orang Indonesia mengakses internet.
Allah SWT berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron:104).

Sudah saatnya kita memulai untuk mendominasi media sosial dengan suara-suara kebaikandan kebenaran. Setuju??? Ya iya dong … Media sosial mampu membentuk opini publik, yang benar bisa jadi salah dan yang salah bisa dibuat benar. Kenapa? Karena masyarakat tidak mengetahui yang sebenarnya serta menganggap media itu benar. (Makan bubur sore-sore, ancur’ee). Oleh sebab itu, sebagai individu intelektual, mari kita gunakan media sosial dan akun pribadi kita dengan bijak. Menggunakannya untuk amar ma’ruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran).
Dari sinilah Iqra-magz (baca: Iqra Magazine) hadir sebagai salah satu upaya menebar informasi kebaikan dan kebenaran. Iqra-magz turut menjadi sarana dakwah di media sosial dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Semoga dengan hadirnya Iqra-magz para pembaca semakin cerdas dalam memilah dan memilih informasi.

-----SALAM MUSLIM NEGARAWAN-----


Wrote by  Dita Meilina

Comments

Popular posts from this blog

Pilihan yang sulit..

My Notes (Vol.1)

Dia Islam.... tapi kok....???