MY NOTE (VOL.3)



Ada banyak kondisi yang tidak selalu sama dengan harapan. Oleh karena itu selalu ada ruang permakluman yang kita sediakan, bukan untuk diri sendiri, namun untuk tetap berpikir, berprasangka dan memandang positif saudara kita. Sudah direncanakan mengadakan kegiatan, semua sudah sepakat akan hadir pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. Namun, ada saja yang tidak datang dan tidak tahu bagaimanan kabarnya. Kemana mereka? Apakah lupa ? Apakah ada kendala ? Mari kita sediakan seribu alasan untuk memaklumi ketidakhadirannya.
Apa alasan kita untuk tidak datang atau tidak menghadiri kegiatan dakwah yang sudah ditetapkan dan disepakati ? Semua Bisa Menjadi Alasan Ketidakberangkatan.

Kita tidak memaklumi atas kemalasan, keterlambatan, ketidakhadiran kita sendiri pada kegiatan yang sudah ditetapkan dan disepakati. Kita mendisiplinkan diri untuk hadir tepat waktu, mendisiplinkan diri untuk tetap berangkat walau sangat banyak kendala kita temukan. Kita paksakan diri untuk tetap hadir walau sangat banyak  alasan untuk mengelak dan menghindari kegiatan.

Jangan Manfaatkan Permakluman
Kita harus mencoba memaklumi kondisi saudara kita, atas keterlambatan atau bahkan ketidakhadirannya. Namun jangan manfaatkan permakluman itu untuk mengulang hal yang sama, dan memaafkan diri sendiri, untuk tidak datang tepat waktu, atau bahkan tidak datang sama sekali. “Toh sudah dimaklumi”, bukan begitu cara menggunakan permakluman.
“Kalau orang lain dimaklumi, mengapa saya tidak ?” bukan begitu pula cara menggunakan permakluman.
Jangan gunakan untuk diri sendiri, tapi gunakan untuk memahami kondisi orang lain. Gunakan untuk memaklumi saudara kita. Karena, nanti kita akan mengetahui, bahwa Ka’ab pun tidak dimaklumi; dan dia harus menanggung sendiri resikonya !

Kemana Ka’ab bin Malik ?
“Aku sama sekali tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama Rasululah saw, kecuali dalam perang Tabuk. Ketidakikutsertaanku dalam perang Tabuk itu karena diriku dilalaikan oleh perhiasan dunia. Ketika itu keadaan ekonomiku jauh lebih baik daripada hari-hari sebelumnya. Demi Allah, aku tidak pernah memiliki barang dagangan lebih dari dua muatan onta, akan tetapi pada waktu peperangan itu aku memilikinya”.
‘ketidak ikut sertaanku dalam perang Tabuk itu karena diriku dilalaikan oleh perhiasan dunia’. Begitulah Ka’ab menceritakan kondisinya. Seorang Ka’ab yg menjadi salah satu sahabat, bisa terlalaikan oleh perhiasan dunia. nah, kita?
Artinya, bukan soal fasilitas yang menyebabkan Ka’ab tidak berangkat ke Tabuk.
Bahkan fasilitas itu melimpah ruah. Lalu, apakah karena fasilitas yg kurang lalu kita dapat menjadikannya alasan?  Ada atau tidaknya fasilitas (atau apapun namanya) tergantung kita sendiri, apakah kita memandangnya sebagai kendala atau bukan. Antum semua pasti melihat saudara2 kita yg berjalan kaki atau mengayuh sepeda hanya karena utk menghadiri agenda dakwah. Ada juga yg lain berpikir, “Andai aku punya fasilitas itu,  aku pasti lebih aktif di agenda tersebut.” Dan bla bla bla… apakah menjamin jika fasilitas itu terpenuhi kita menjadi tidak ada kendala????

All panitia, kita sama2 tahu keadaan kita seperti apa. Tapi, jangan jadikan  itu hambatan. Apa pun kekurangan kita (UNTAN), pasti ada celah yg bisa kita manfaatkan. Kalo KITA SEMUA YAKIN KEPADA ALLAH SWT, DAN HANYA BERHARAP KEPADA ALLAH SWT. BUKAN KEPADA MANUSIA, YAKINLAH :
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.QS. Muhammad: 7

Terserah. JRMN ini mau diundur atau tidak, jadi di UNTAN atau tidak. KITA TETAP BEKERJA. MASIH BANYAK LADANG AMAL DI DUNIA INI.

“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah: 105)

(sebagian di kutip dari berbagai sumber)


Comments

  1. Tulisan ini hadir di sela-sela menjadi panitia JRMN (Jaringan Rohis MIPA Nasional). dan terjadi pergolakan (apakah tetap dilaksanakan di UNTAN atau gak). Dan taujih ini semoga dapat menyemangati teman2 panitia, apalagi utk saya sendiri.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pilihan yang sulit..

My Notes (Vol.1)

Dia Islam.... tapi kok....???